cover
Contact Name
Yusuf Ratu Agung
Contact Email
ratuagung@psi.uin-malang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
psikoislamika@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam
ISSN : 18295703     EISSN : 26555034     DOI : -
Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam ISSN (print): 1829-5703 ISSN (media online) : 2655-5034 adalah media komunikasi dan publikasi ilmiah di bidang ilmu Psikologi yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam memuat artikel hasil penelitian dalam bidang ilmu Psikologi dan Psikologi Keislaman, diantaranya bidang Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikometri, Psikologi Eksperimen, Psikologi Terapan.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2016)" : 8 Documents clear
Pelatihan Kaligrafi Terhadap Tingkat Stress Narapidana Gunawan, Indra
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4860.62 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6408

Abstract

Kehidupan sebagai seorang narapidana merupakan stresor yang sangat berat. Menjalani kehidupan yang tidak bebas, perasaan malu, sanksi sosial memperburuk dan mengintensifkan stresor sebelumnya. Mengingat peran lapas sebagai tempat pembinaan maka hal tersebut harus segera ditangani guna mengoptimalkan fungsi dan tujuan lapas itu sendiri. Pelatihan kaligrafi hadir sebagai religious and spiritual therapy melalui teaching spiritual concept yang dimediasi art therapy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa berpengaruhnya pelatihan kaligrafi terhadap tingkat stress narapidana di lapas kelas II B Cilacap. Subjek penelitian ini adalah warga binaan lapas sejumlah 40 orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperiment dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Instrument pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, skala stress, dan angket terbuka. Analisis data menggunakan Uji Independent Sample T-Test dan uji Paired Sample T-Test. Hasil uji Independent Sample T-Test memperoleh nilai Sig. 2-tailed = 0.013. Nilai Sig. 2-tailed α dengan α = 0.05. Hal ini menunjukan bahwa adanya perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperiment atau adanya pengaruh kaligrafi terhadap tingkat stress narapidana. Hasil uji Paired Sample T-Test menunjukan nilai Sig. (2-tailed) = 0.000. Artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan sebab nilai p value 0.000 0,05 (95 % kepercayaan). Hal ini menunjukan adanya perbedaan tingkat stress sebelum dan sesudah pelatihan pada kelompok eksperiment.
Efektifitas SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap Sindrom Ketergantungan Obat pada Lansia Wahyuliarmy, Ayu Imasria
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2961.001 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6409

Abstract

Fase perkembangan terakhir pada lansia dapat digambarkan sebagai fase penurunan mental dan fisik. Lansia beresiko tinggi mengalami penyakit-penyakit kronis yang dipersepsi lansia sebagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan, diobati, dan mempercepat kematian di usia tua, sehingga menimbulkan stres mental yang berkepanjangan, bahwa resiko mengalami depresi. Kecemasan lansia terhadap kematian, mendorong lansia mencoba berbagai cara menghidari kematian dini dengan melakukan pengobatan-pengobatan secara intensif dengan mengkonsumsi obat-obat untuk mencegah kekambuhan, menghilangkan rasa sakit, dan menghindari komplikasi, hingga menyebabkan ketergantungan pada obat obat tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) pada lansia yang mengalami syndrome ketergantungan obat. Studi ini merupakan penelitian studi kasus instrumental, dengan sampel seorang lansia berusia 63 tahun yang memiliki perilaku adiksi pada obat obatan berjenis antibiotik yang dapat menghilangkan rasa nyeri, analgesik yang dapat menghilangkan rasa sakit pada keluhan keluhan fisik yang dirasakan subjek, antihistamin yang memiliki efek samping mengantuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dapat mengurangi perilaku ketergantungan obat lansia yang mengalami kecemasan dan stres psikologis. SEFT menunjukkan efektif mengurangi keluhan-keluhan fisik dan psikologis secara bermakna, sehingga diikuti adanya perilaku mengurangi ketergantungan mengkonsumsi obat obatan penghilang sakit dan nyeri.
Konsep Altruisme dalam Perspektif Ajaran Agama Islam (ITSAR) Hidayati, Fina
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2158.485 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6410

Abstract

Permasalahan moral yang tumbuh dalam pribadi manusia adanya tarikan permanen antara upaya pemenuhan kepentingan diri pribadi (egoistic) dengan tuntutan untuk kesediaan dirinya memerhatikan kepentingan orang lain (altruistic). Moral altruism memiliki sandaran kuat dari doktrin semua agama, terutama agama Islam. Dalam Islam juga mengenal istilah al-itsar (at-tafdhil) suatu konsep perilaku sosial yang memberikan perlakuan kepada orang lain seperti perlakuan kepada dirinya sendiri. Banyaknya kajian Islam yang menjelaskan tentang pemikiran khoirunnas anfauhum linnas, maka penulis tertarik dengan penelitian yang berjudul tentang konsep altruisme dalam perspektif ajaran agama Islam yang biasa disebut dengan itsar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan Pendekatan grounded theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa itsar adalah sikap dan tingkah laku utama yang mampu dilakukan oleh manusia yang telah mampu dan tidak hanya bersimpati dan berempati terhadap orang lain, tetapi mampu juga berkorban dan memberikan sesuatu yang bernilai bagi orang lain meskipun dirinya juga sedang memerlukan semata-mata hanya karena Allah SWT.
Akulturasi Psikologis Mahasiswa Indonesia di Thailand (Studi Fenomenologi pada Peserta KKN-PPL Terpadu IAIN Tulungagung Sa'diyah, Khalimatus; Marwing, Arman
Psikoislamika: Jurnal Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6405

Abstract

This study aims to understand the psychological acculturation dynamics of participant of KKN-PPL integrated programme in Thailand through identifying and understanding the motivation of participants to participate on KKN-PPL integrated programme in Thailand. How did Barrier as stressor which they face it, what coping strategies was used by participants, and how did the psychological acculturation process of participants in Thailand. This study is a qualitative research with phenomenological approach. the results of this research is there are basic needs such as need to have fun, need to love and belonging and need to power which are realized through their participation on the KKN- PPL integrated programme in Thailand. As for this research found that stressor was different among participants. Subjects who face initial stressor without advance stressor tend to using coping strategies focused on the problem consistenly and coping strategies centered emotions simultaneously without adaptation switching otherwise subjects who face the advance stressors tend to being decreased in pattern or transition coping strategies gradually. Furthermore, the psychological acculturation process of participant of KKN-PPL integrated programme in Thailand are the result of interaction of complex factors which affect participants to be success or failure to be integrated self or to be new self identity.
Hubungan antara Self Concept dan Hope pada Pemuda Desa Wajak, Dampit, Sumawe Malang Jawa Timur Rofingah, Nangimatur; Jamil, Muhammad Faishal; Maulida, Nurin Nazlah
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2898.833 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6411

Abstract

Harapan dan penilaian akan diri merupakan dimensi utama self concept individu, setiap hari kita berperan sebagai penilaian tentang diri kita sendiri, menilai apakah kita bertentangan: 1) pengharapan bagi diri kita sendiri (saya dapat menjadi apa), 2) standar yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri (saya seharusnya menjadi apa). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara harapan dan konsep diri pada pemuda desa di kabupaten Malang. Analisis data menggunakan statistik parametric dan teknik korelasi product moment. Penelitian ini mengambil sampel 57 anak dari keseluruhan desa dikateorisasikan bahwa 28 anak berjenis kelamin laki-laki dan 29 anak berjenis kelamin wanita. Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa lelaki dibandingkan dengan wanita cenderung gagal dalam pencapaian harapannya itu disebabkan karena perbedaan pengalaman (Muhammad dan mirra). Ditemukan bahwa 15,8% anak yang memiliki hope yang tinggi tetap memiliki self konsep yang rendah dan yang mendominasi kategori rendah adalah anak pria dengan jumlah kategorisasi rendah adalah 8 anak dan untuk anak yang berjenis kelamin wanita hanya 1 anak yang meskipun memiliki hope yang tinggi tetap memiliki self konsep yang rendah.
Pengaruh Kohesivitas Kelompok dan Ewuh Pakewuh terhadap Pemberian Teguran Atasan Kepada Bawahan Wibowo, Septian Angga; Ramli, Amir Hasan; Nukman, Ilhamuddin
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4174.941 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6406

Abstract

This research aimed to know the influence of group cohesiveness and ewuh pakewuh toward granting of reprimand supervisor to his subordinates who made faults. Ewuh pakewuh is one of Javanese culture, which is almost like an attitude or feeling embarrassed and worried if the behavior or words will offend others. The population of this research are employees from Pagottan sugar factory, Madiun, East Java who served as assistant manager or supervisor up to head division. Sampling technique used was purposive sampling technique with number of 87 subjects. Group cohesiveness, ewuh pakewuh, and granting of reprimand were measured using Likert Like scale. The analysis used multiple regression technique with F test and t test. The result showed that group cohesiveness and ewuh pakewuh jointly able to influence granting of reprimand supervisor to his subordinates (F = 17,688 and p 0,05) with R² = 0,296. In addition, this research result also showed that group cohesiveness partially influence granting of reprimand supervisor to his subordinates (t = 5.904 and p 0,05), but ewuh pakewuh partially did not influence granting of reprimand supervisor to his subordinates, because t math t table and p 0,05.
Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri Mufidatu Z, Fatihul; Sholichatun, Yulia
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3959.398 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6407

Abstract

Penerimaan diri merupakan kondisi ketika seseorang mampu menerima segala aspek tentang dirinya tanpa membenci dirinya sendiri. Penerimaan diri menjadi sangat sulit di masa-masa remaja dan membutuhkan dukungan dari keluarga. Namun pembentukan keluarga baru dapat membuat remaja mengalami kesulitan yang lebih dalam untuk menumbuhkan penerimaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri serta mengetahui faktor-faktor yang menunjang penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan disain studi kasus. Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi partisipan dan juga wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan yang memiliki keluarga tiri. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek yang memiliki keluarga tiri memiliki penerimaan diri yang berbeda meskipun keduanya sama-sama mendapatkan penolakan dari keluarga tirinya. Subjek perempuan memiliki penerimaan diri yang baik sementara itu subjek laki-laki kurang memiliki penerimaan diri. Usia dan jenis kelamin subjek menjadi faktor yang berperan. Faktor lain yang juga mendukung penerimaan dirinya adalah dukungan sosial, berfikir positif, pemahaman diri, konsep diri positif, memiliki keberhasilan dalam bidang tertentu, harapan realistis, serta tidak memiliki stress yang berat.
AKULTURASI PSIKOLOGIS MAHASISWA INDONESIA DI THAILAND (STUDI FENOMENOLOGI PADA PESERTA KKN-PPL TERPADU IAIN TULUNGAGUNG) Sa'diyah, Khalimatus; Marwing, Arman
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.044 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.9170

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika akulturasi psikologis mahasiswa peserta KKN-PPL Terpadu IAIN Tulungagung di Thailand dengan cara mengidentifikasi dan memahami faktor motivasional keterlibatan para peserta dalam KKN-PPL terpadu di Thailand, hambatan sebagai kejadian menekan (stresor) yang mereka hadapi, strategi pengatasan masalah yang mereka lakukan dan proses akulturasi psikologisyang dijalani oleh para peserta KKN-PPL terpadu selama berada di Thailand. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil temuan penelitian ini adalah terdapat kebutuhan dasar seperti kebutuhan untuk mencapai kesenangan (need to have fun), kebutuhan akan cinta dan dimiliki (need to love and belonging),dan kebutuhan akan kekuasaan (need to power) yang terpenuhi melalui keterlibatan dalam program KKN- PPL terpadu di Thailand. Stressor selama proses akulturasi di tempat KKN-PPL di Thailand dapat berbeda antara individu satu dengan individu lainnya. Subjek yang hanya mengalami stresor awal dan tidak mengalami stresor lanjutan cenderung mampu mempergunakan strategi coping berfokus pada masalah yang konsisten dan koping berfokus emosi secara bersamaan tanpa adanya peralihan koping, berbeda halnya dengan peserta dengan pengalaman stressor lanjutan yang cenderung menunjukkan pola coping yang mengalami penurunan atau peralihan secara bertahap. Adapun proses akulturasi psikologis peserta KKN-PPL di Thailand merupakan hasil interaksi dari faktor –faktor yang kompleks dan sangat berpengaruh pada  keberhasilan atau kegagalan hasil akulturasi psikologis menjadi integrated self atau diri baru. Kata kunci: Akulturasi psikologis , stress akulturasi , strategi copingAbstract: This study aims to understand the psychological acculturation dynamics of participant of KKN-PPL integrated programme in Thailand through identifying and understanding the motivation of participants to participate on KKN-PPL integrated programme in Thailand. How did Barrier as stressor which they face it, what coping strategies was used by participants, and how did the psychological acculturation process of participants in Thailand. This study is a qualitative research with phenomenological approach. the results of this research is there are basic needs such as  need to have fun, need to love and belonging and need to power which are realized through their participation on the KKN- PPL integrated programme in Thailand. As for this research found that stressor was different among participants.. Subjects who face initial stressor without advance stressor tend to using coping strategies focused on the problem consistenly and coping strategies centered emotions simultaneously without adaptation switching otherwise subjects who face the advance stressors tend to being decreased in pattern or transition coping strategies gradually. Furthermore, the psychological acculturation process of participant of KKN-PPL integrated programme in Thailand are the result of  interaction of complex factors which affect participants to be success or failure to be integrated self or to be new self identity.Key words: Psychological acculturation, Acculturation stress, Coping strategies 

Page 1 of 1 | Total Record : 8